Pages

 

Sabtu, 18 Juni 2011

Talenta Muda Papua Diatas Rata-rata

0 comments

Sebut saja Boaz Salosa pemain andalan Persipura Jayapura asal Papua yang kini nangkring di puncak top skor Indonesia Super League, pemain ini mempunyai talenta diatas rata-rata pemain Indonesia dari daerah lainnya. Bukan Boaz saja tapi masih ada Titus Bonai, Okto Maniani, Elly Aiboy dan lainnya merupakan pemain yang sangat dikenal talentanya. 
Indonesia juga menaruh harapan besar bagi pemain muda Papua untuk memperkuat Timnas Indonesia kelak dan membawa nama harum bangsa. Hasil survei yang dilakukan kelompok pengembang sepakbola usia dini menyebutkan pemain muda papua diatas rata-rata pemain muda dari daerah lainnya. Inilah yang menarik minat SSS (Real Madrid) sebuah lembaga sepakbola sosial dari Real Madrid untuk mengembangkan sepakbola usia dini membuka sekolahnya di Papua.

Berikut lansiran Goal.com (18/6/2011) : Ainul Ridha mengakui rencana awal Sekolah Sepakbola Sosial (SSS) Real Madrid di Papua sempat menimbulkan perdebatan karena faktor  kondisi geografis wilayah yang begitu jauh . Hal ini menyebabkan sekolah sepakbola sosial Real Madrid Foundation tak memasukan Papua dalam hitungan kualitas bermain bola.

“Sejak awal saya sudah  mengusulkan Papua namun menimbulkan banyak perdebatan, alasannya  karena kondisi geografis yang begitu jauh,” ujar Ainul Ridha Sekertaris Tim Persiapan Pembentukan SSS Real madrid Foundation di Kepanitian Nasional Liga Pendidikan Indonesia kepada GOAL.com Indonesia, Jumat ( 17/6) di Mess Emsyk Kota Jayapura.

Lebih lanjut Ridha menambahkan begitu Papua mendapat persetujuan dari panitia, dia langsung langsung melakukan survey. “Karena saya tahu kemampuan pemain-pemain muda Papua di atas rata-rata. Saya melihat jika kita mengukur dari nilai daerah-daerah lain dengan Papua ternyata anak-anak mereka memiliki nilai 3 hingga 4, lain halnya dengan Papua nilainya di atas rata-rata 5 hingga 7 dan ini jika di poles akan mencapai nilai 9 yang di butuhkan pemain profesional,” jelas Ridha

“Ini merupakan awal bagi pemain muda Papua untuk go internasional. kenapa tidak, kita akan bekerja keras dan berbuat sebaik mungkin sehingga banyak pemain yang bisa bermain di luar Indonesia setidaknya di Liga Jepang.”

Program ini sendiri mendapat donator dari UNICEF, Freeport dan juga mendapat respon baik dari pemerintah daerah Dinas Pendidikan dan Olah Raga Provinsi Papua.

“Kami Pemprov  merespon baik kebijkan yang di ambil SSS Real Madrid Foundation, ini berangkat dari awal dan niat yang baik saya rasa kedepan apa  yang di rencanakan pun akan baik pula,” ujar Dominggus Lutrun Kepala Seksi Olahraga Pelajar Dinas Pemuda Olahraga Provinsi Papua.

Lebih lanjut,  kata Lutrun di samping pembinaan akan sepakbola sebagai extra kulikuler, program belajar di sekolah yang menjadi tujuan utama harus diperhatikan, sehingga prestasi tidak hanya hadir di lapangan namun ditambah di area akademik.

"Sebenarnya pembinaan akan anak usia dini sudah kami pikirkan, namun kendalanya pemda tidak bekerja sama dengan baik sehingga belum terlaksana dengan sempurna.

“Namun kami akan mendukung dan menyukseskan kegiatan SSS Real Madrid Foundition. Karena kita tahu bahwa papua adalah gudang pemain-pemain profesional,” kata Lutrun 


Berita terkait



Tidak ada komentar:

Posting Komentar