Pages

 

Selasa, 14 Juni 2011

Inilah Pandangan Pascal Lemy Tentang Perekonomian Indonesia

0 comments
Seiring perkembangan zaman dan dunia teknologi yang mengglobal maka seiring itu pula suatu Negara harus menentukan kebijakan yang tepat untuk merubah ancaman globalisasi menjadi keuntungan globalisasi.  Globalisasi perkembangannya semakin membesar dengan memberikan banyak keuntungan dan juga ada ancaman bagi perekonomian.

Indonesia merupakan salah satu Negara yang dianggap mampu mengendalikan perkembangan globalisasi yang luar biasa, Indonesia berhasil meningkatkan ekonomi Negara semenjak 7 tahun terakhir sehingga ekonomi Indonesia diperhitungan di ekonomi global. 

Berikut lansiran vivanews (14/6/2011) : Indonesia dalam era globalisasi ini, Menurut Direktur Jenderal Organisasi Perdagangan Dunia (WTO), Pascal Lamy, Indonesia mempunyai peran penting dalam prosesnya. Dia memberi contoh dalam sektor perdagangan, pola perdagangan yang saat ini telah bergeser dari pasar Amerika menjadi Asia, Brazil, bahkan Indonesia. Indonesia, kata dia, mempunyai daya saing dan diperhitungkan dalam perdagangan ini.

Lebih lanjut dia menjelaskan, Indonesia dalam tujuh hingga sepuluh tahun lalu tidak dipandang dalam dunia global. "Namun saat ini Indonesia berada di first division. Indonesia menjadi penting dalam negosiasi dan ekonomi," katanya.

Persoalan muncul dari kebijakan politik suatu negara yang dalam jangka pendek, suatu pemerintahan dihadapkan pada persoalan domestik, namun dalam jangka panjang mereka dihadapkan pada campur tangan dunia global.

"Karena itu pemimpin suatu negara harus menyadari kepentingan nasional yang akan menjadi kepentingan global," katanya dalam kuliah memorial Panglaykim, di JCC, Jakarta, Selasa 14 Juni 2011. Panglaykim atau dikenal dengan Prof. Dr. Jusuf Pang Lay Kim atau J.E. Pangestu merupakan ekonom kawakan. Ahli moneter, marketing, dan manajemen ini merupakan ayah Menteri Perdagangan Mari Elka Pangestu.


Jadi yang harus dilakukan, kata Pascal, ialah melokalkan isu global. bukan sebaliknya. Menurut dia, melokalkan isu global bisa diartikan, penduduk mempunyai hak serta kebebasan berpendapat dalam sistim aturan dunia, bukan persoalan suatu negara dapat diatur oleh institusi dunia.


Vice Chairman National Economic Committee, M Chatib Basri, berpendapat beberapa faktor yang membuat Indonesia mempunyai nilai tawar dengan pihak dunia, antara lain pertumbuhan dan populasi yang tinggi, demografi negara, serta memiliki komoditas energi yang melimpah. "Dari skala ekonomi kita berada di 18 besar dunia," ucapnya.


Berita terkait



Tidak ada komentar:

Posting Komentar