Nusa Dua - Lansiran Antara News (8/6/2011) - Bank Dunia memuji pendidikan di Indonesia yang dinilainya mengalami perkembangan cukup signifikan setelah anggaran 20 persen dana pendidikan dari APBN dan APBD.

"Perkembangan itu semakin unik jika dilihat dari kemampuan Indonesia dalam soal pembinaan peserta didik yang jumlahnya sangat banyak bahkan keempat terbesar di dunia," kata Managing Director The World Bank Mahmoud Mohieldin di Bali, Minggu, di sela-sela acara "System Assesment and Benchmarking for Education Results (SABER).

Dia mengatakan, jumlah peserta didik di negara kepulauaan itu 53 juta orang dengan jumlah pengajar 2,7 juta.

Jumlah peserta didik itu hampir setara dengan yang ditanggung China, India dan Amerika Serikat.

Selain bisa membina  peserta didik dengan cukup, tambah dia, pemerintah Indonesia juga telah meningkatkan  sumber daya manusia lewat program penyetaraan guru.

"Bentuknya adalah dengan melakukan sertifikasi terhadap staf pendidik di Indonesia, dengan memberikan batas minimal pendidikan yang harus ditempuh seorang guru," ujarnya.

Mahmoud menilai secara umum pendidikan di Indonesia telah membuat seluruh lapisan merasakan hasil dari sistem yang diterapkan.

Akan tetapi masih cukup banyak tantangan yang harus ditangani pemerintah Indonesia karena wilayahnya yang luas.

Sementara Menteri Pendidikan Nasional Mohammad Nuh mengatakan, acara pertemuan menteri pendidikan dari sembilan negara di kawasan Asia itu akan membahas beberapa isu cukup penting terkait "SABER".

"Pembahasan yang paling utama adalah cara penilaian sistem pembelajaran dan kinerjanya apakah sudah sesuai dengan negara tersebut dan lainnya," katanya.

Dia mengatakan, selain itu semua pihak bisa saling bertukar pengalaman tentang sistem pendidikan, sehingga sistem yang dianggap baik tersebut dapat diterapkan.

Peserta forum Menteri Pendidikan itu, antara lain dari Indonesia, China, Kamboja, Laos, Korea dan Vietnam.