Lansiran Antaranews : Atlet-atlet Indonesia berhasil mendominasi Kejuaraan Dunia Paralayang nomor Ketepatan Mendarat 2011 yang dilaksanakan di Gunung Mas Puncak, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, 2-5 Juni.
Dalam seri keempat kejuaraan dunia 2011 yang berakhir hari Minggu tersebut, Indonesia mendominasi kategori individual putri, kategori beregu dan juga untuk kategori umum.
Peringkat pertama perorangan putri pada kejuaraan dunia ini adalah Cherry Bonaria (Indonesia) dengan nilai 332, peringkat kedua Dian Rosnalia (Indonesia) dengan nilai 439, dan peringkat ketiga Nunnapat Phuchong (Thailand) dengan nilai 730.
Sementara itu untuk hasil beregu, Indonesia berhasil menyapu bersih seluruh medali yang tersedia.
Peringkat pertama adalah tim Garuda, yang terdiri dari Dede Misbah, Wahyu Yudha, Dede Supratman, dan Thomas Widyananto.
Selanjutnya, untuk peringkat kedua adalah tim Rajawali 2 yang terdiri atas Darumaka Rajasa, Aries Pribaya, Mochamad Aly, dan Teguh Maryanto, dan peringkat ketiga adalah tim Rajawali 1 yang terdiri atas Johny Effendi, Nanang Sunarya, Effendi Nor Ichsan, dan Hening Paradigma.
Sedangkan untuk individual putra, juara pertama diduduki oleh Matjaz Feraric (Slovenia) dengan nilai 008, juara kedua Darumaka Rajasa (Indonesia) dengan nilai 009, dan juara ketiga Dede Misbah (Indonesia) nilai 018.
Ketua Penyelenggara Kejuaraan Dunia Paralayang nomor ketepatan mendarat (Paragliding Accuracy World Cup - PGAWC), Gendon Subandono, mengatakan, kejuaraan kali ini diikuti oleh 88 peserta, yang terdiri dari 11 negara, yaitu Slovenia, Hungaria, Indonesia, Serbia, Montenegro, Slovenia, Thailand, Hong Kong, Saudi Arabia, Kanada, dan Amerika.
Keberhasilan para atlet Paralayang Indonesia mendapat apresiasi dari ketua Umum PB-FASI, Imam Sufaat, yang hadir dalam acara penutupan.
"Kami sangat mendukung adanya kejuaraan dunia ini, apalagi Indonesia berhasil memperoleh prestasi yang cukup membanggakan," kata Imam Sufaat yang juga Kepala Staf TNI Angkatan Udara tersebut.
Dalam seri keempat kejuaraan dunia 2011 yang berakhir hari Minggu tersebut, Indonesia mendominasi kategori individual putri, kategori beregu dan juga untuk kategori umum.
Peringkat pertama perorangan putri pada kejuaraan dunia ini adalah Cherry Bonaria (Indonesia) dengan nilai 332, peringkat kedua Dian Rosnalia (Indonesia) dengan nilai 439, dan peringkat ketiga Nunnapat Phuchong (Thailand) dengan nilai 730.
Sementara itu untuk hasil beregu, Indonesia berhasil menyapu bersih seluruh medali yang tersedia.
Peringkat pertama adalah tim Garuda, yang terdiri dari Dede Misbah, Wahyu Yudha, Dede Supratman, dan Thomas Widyananto.
Selanjutnya, untuk peringkat kedua adalah tim Rajawali 2 yang terdiri atas Darumaka Rajasa, Aries Pribaya, Mochamad Aly, dan Teguh Maryanto, dan peringkat ketiga adalah tim Rajawali 1 yang terdiri atas Johny Effendi, Nanang Sunarya, Effendi Nor Ichsan, dan Hening Paradigma.
Sedangkan untuk individual putra, juara pertama diduduki oleh Matjaz Feraric (Slovenia) dengan nilai 008, juara kedua Darumaka Rajasa (Indonesia) dengan nilai 009, dan juara ketiga Dede Misbah (Indonesia) nilai 018.
Ketua Penyelenggara Kejuaraan Dunia Paralayang nomor ketepatan mendarat (Paragliding Accuracy World Cup - PGAWC), Gendon Subandono, mengatakan, kejuaraan kali ini diikuti oleh 88 peserta, yang terdiri dari 11 negara, yaitu Slovenia, Hungaria, Indonesia, Serbia, Montenegro, Slovenia, Thailand, Hong Kong, Saudi Arabia, Kanada, dan Amerika.
Keberhasilan para atlet Paralayang Indonesia mendapat apresiasi dari ketua Umum PB-FASI, Imam Sufaat, yang hadir dalam acara penutupan.
"Kami sangat mendukung adanya kejuaraan dunia ini, apalagi Indonesia berhasil memperoleh prestasi yang cukup membanggakan," kata Imam Sufaat yang juga Kepala Staf TNI Angkatan Udara tersebut.
Tweet |
Tidak ada komentar:
Posting Komentar