BANDUNG, Lansiran KOMPAS (26/6/2011) : - Sebagai negara dengan penduduk muslim terbesar di dunia, Indonesia berpotensi bisa menjadi sumber inspirasi busana muslim bagi warga dunia. Potensi ini sebenarnya sudah ditunjukkan para desainer busana muslim Indonesia. Busana muslim kini semakin variatif dan inovatif, meski citranya belum sepenuhnya terangkat di panggung fashion lokal maupun internasional. Padahal, rancangan busana muslim di Indonesia layak menjadi role model.
Milo, desainer asal Italia yang bermukim 40 tahun di Bali, mengakui kepiawaian desainer busana muslim Indonesia dalam berkarya. Milo terpilih sebagai desainer tamu dalam ajang Islamic Fashion Festival (IFF) ke tiga pada 2011, yang digelar di Hotel Grand Royal Panghegar, Bandung, 25-26 Juni 2011. Tak hanya desainer busana muslim yang kaya ide. Perempuan muslim juga berani padu padan busana, berkreasi dengan busana apa pun untuk dikenakan sesuai dengan cara muslim. Bagi Milo, perempuan di seluruh dunia menjadikan busana sebagai salah satu sarana tampil cantik dan menarik. Bedanya, perempuan muslim tampil cantik dengan mematuhi syarat dan aturan sesuai keyakinannya. Itulah sebabnya, desainer perlu memahami kebutuhan perempuan muslim untuk tampil cantik.
"Busana muslim di Indonesia berbeda dengan busana muslim Malaysia atau negara lainnya. Setiap negara memiliki karakter busana muslim yang berbeda. Namun Indonesia memiliki busana muslim yang ceria, kaya warna, tidak selalu tertutup namun nonprovokatif. Indonesia memiliki koleksi busana muslim paling liberal namun tetap sesuai aturan berbusana muslim," tutur Milo kepada Kompas Female di sela acara pertunjukkan IFF ketiga untuk tahun 2011 di Hotel Grand Royal Panghegar, Bandung, Jawa Barat, Sabtu (25/6/2011) lalu.
Berevolusi
Menurut Milo, busana muslim harus berani berevolusi dan memberikan pilihan berbusana kepada penggemar fashion. Kebanyakan koleksi fashion secara umum, 90 persen mengikuti tren dan lupa bahwa fashion menjadi menarik karena adanya ciri khas tersendiri.
"Ide baru dalam busana muslim diperlukan, terutama busana muslim ready to wear yang bisa memenuhi kebutuhan perempuan muslim," katanya, menambahkan desainer Indonesia punya potensi. Namun, lanjutnya, dibutuhkan pengembangan busana muslim ready to wear yang mengikuti syarat berbusana muslim tetapi disesuaikan kebutuhan kekinian.
Model busana kaftan memang paling banyak dicari perempuan muslim. Meski begitu busana muslim perlu berevolusi, menciptakan koleksi busana muslim sesuai dengan zaman, tanpa meninggalkan pakem dan aturannya.
"Fashion Indonesia kreatif dan inovatif, seperti batik misalnya superinovatif. Busana muslim juga bisa dikembangkan jauh lebih inovatif lagi," tandas Milo menambahkan, Indonesia bisa menjadi role model fashion busana muslim bagi dunia.
Milo, desainer asal Italia yang bermukim 40 tahun di Bali, mengakui kepiawaian desainer busana muslim Indonesia dalam berkarya. Milo terpilih sebagai desainer tamu dalam ajang Islamic Fashion Festival (IFF) ke tiga pada 2011, yang digelar di Hotel Grand Royal Panghegar, Bandung, 25-26 Juni 2011. Tak hanya desainer busana muslim yang kaya ide. Perempuan muslim juga berani padu padan busana, berkreasi dengan busana apa pun untuk dikenakan sesuai dengan cara muslim. Bagi Milo, perempuan di seluruh dunia menjadikan busana sebagai salah satu sarana tampil cantik dan menarik. Bedanya, perempuan muslim tampil cantik dengan mematuhi syarat dan aturan sesuai keyakinannya. Itulah sebabnya, desainer perlu memahami kebutuhan perempuan muslim untuk tampil cantik.
"Busana muslim di Indonesia berbeda dengan busana muslim Malaysia atau negara lainnya. Setiap negara memiliki karakter busana muslim yang berbeda. Namun Indonesia memiliki busana muslim yang ceria, kaya warna, tidak selalu tertutup namun nonprovokatif. Indonesia memiliki koleksi busana muslim paling liberal namun tetap sesuai aturan berbusana muslim," tutur Milo kepada Kompas Female di sela acara pertunjukkan IFF ketiga untuk tahun 2011 di Hotel Grand Royal Panghegar, Bandung, Jawa Barat, Sabtu (25/6/2011) lalu.
Berevolusi
Menurut Milo, busana muslim harus berani berevolusi dan memberikan pilihan berbusana kepada penggemar fashion. Kebanyakan koleksi fashion secara umum, 90 persen mengikuti tren dan lupa bahwa fashion menjadi menarik karena adanya ciri khas tersendiri.
"Ide baru dalam busana muslim diperlukan, terutama busana muslim ready to wear yang bisa memenuhi kebutuhan perempuan muslim," katanya, menambahkan desainer Indonesia punya potensi. Namun, lanjutnya, dibutuhkan pengembangan busana muslim ready to wear yang mengikuti syarat berbusana muslim tetapi disesuaikan kebutuhan kekinian.
Model busana kaftan memang paling banyak dicari perempuan muslim. Meski begitu busana muslim perlu berevolusi, menciptakan koleksi busana muslim sesuai dengan zaman, tanpa meninggalkan pakem dan aturannya.
"Fashion Indonesia kreatif dan inovatif, seperti batik misalnya superinovatif. Busana muslim juga bisa dikembangkan jauh lebih inovatif lagi," tandas Milo menambahkan, Indonesia bisa menjadi role model fashion busana muslim bagi dunia.
Tweet |
Tidak ada komentar:
Posting Komentar