Potensi developer lokal dinilai tidak kalah dibanding dengan mancanegara. Salah satu buktinya, ada sebuah konten personalisasi themes dengan tema Batik Indonesia masuk dalam jumlah download terbanyak di toko aplikasi Nokia, Ovi Store. Jumlah unduhan mencapai kisaran 11 juta kali.
"Tema Batik Indonesia ini sempat masuk urutan kelima aplikasi yang paling banyak diunduh secara global, hanya kalah dari Angry Birds atau Fruit Ninja. Ini membuktikan developer lokal punya potensi," kata kata Narendra Wicaksono, Developer Marketing Manager Nokia.
Di sisi lain, potensi pasar aplikasi di Indonesia dinilai masih menjanjikan. Nokia mengklaim, pengunduh aplikasi Ovi Store di Indonesia termasuk tinggi. Bahkan paling tinggi di Asia Tenggara, dengan jumlah download sekitar 1 juta per hari.
Sedangkan di ranah global, ponsel Nokia sendiri telah hadir di 190 negara. Hal ini dipandang sebagai pasar yang besar bagi para pengembang aplikasi yang ingin memasukkan karyanya ke Ovi Store.
"Nokia berupaya membantu para developer lokal untuk menghasilkan uang dari aplikasi yang masuk ke Ovi Store," ucap Narendra.
Nokia telah menjalin kerja sama dengan Telkomsel sehingga user dimungkinkan membeli aplikasi dengan sistem potong pulsa. Hal ini diharapkan membuat proses pembelian tidak ribet. Sebanyak 15 ribu aplikasi premium di Ovi Store bisa dibeli dengan cara ini.
Bagi para developer yang ingin memasukkan karya ke Ovi Store pun diklaim tidak ribet. Cukup mendaftar di website Ovi dan membayar uang 1 Euro, maka aplikasi sudah bisa diproses Nokia untuk dimasukkan ke Ovi Store.
Hanya saja memang ada proses quality control untuk memastikan aplikasi yang dimasukkan memenuhi standar kelayakan. Misalnya tidak mengandung virus, tidak merusak ponsel dan baik performanya.
"Tema Batik Indonesia ini sempat masuk urutan kelima aplikasi yang paling banyak diunduh secara global, hanya kalah dari Angry Birds atau Fruit Ninja. Ini membuktikan developer lokal punya potensi," kata kata Narendra Wicaksono, Developer Marketing Manager Nokia.
Di sisi lain, potensi pasar aplikasi di Indonesia dinilai masih menjanjikan. Nokia mengklaim, pengunduh aplikasi Ovi Store di Indonesia termasuk tinggi. Bahkan paling tinggi di Asia Tenggara, dengan jumlah download sekitar 1 juta per hari.
Sedangkan di ranah global, ponsel Nokia sendiri telah hadir di 190 negara. Hal ini dipandang sebagai pasar yang besar bagi para pengembang aplikasi yang ingin memasukkan karyanya ke Ovi Store.
"Nokia berupaya membantu para developer lokal untuk menghasilkan uang dari aplikasi yang masuk ke Ovi Store," ucap Narendra.
Nokia telah menjalin kerja sama dengan Telkomsel sehingga user dimungkinkan membeli aplikasi dengan sistem potong pulsa. Hal ini diharapkan membuat proses pembelian tidak ribet. Sebanyak 15 ribu aplikasi premium di Ovi Store bisa dibeli dengan cara ini.
Bagi para developer yang ingin memasukkan karya ke Ovi Store pun diklaim tidak ribet. Cukup mendaftar di website Ovi dan membayar uang 1 Euro, maka aplikasi sudah bisa diproses Nokia untuk dimasukkan ke Ovi Store.
Hanya saja memang ada proses quality control untuk memastikan aplikasi yang dimasukkan memenuhi standar kelayakan. Misalnya tidak mengandung virus, tidak merusak ponsel dan baik performanya.
Sumber : Detiknet
Tweet |
Tidak ada komentar:
Posting Komentar