Pages

 

Kamis, 26 Mei 2011

Bahasa Indonesia Mampu Mempererat Hubungan Indonesia dan Norwegia

0 comments

Bahasa Indonesia adalah bahasa resmi Republik Indonesia dan bahasa persatuan bangsa Indonesia. Bahasa Indonesia diresmikan penggunaannya setelah Proklamasi Kemerdekaan Indonesia, tepatnya sehari sesudahnya, bersamaan dengan mulai berlakunya konstitusi. Di Timor Leste, bahasa Indonesia berstatus sebagai bahasa kerja. Ternyata bahasa Indonesia ini cukup di kenal di Norwegia.

Duta Besar RI untuk Oslo, Norwegia, Esti Andayani mengatakan Bahasa Indonesia yang banyak digemari warga Oslo berhasil mempererat hubungan Indonesia dan Norwegia.

KBRI Oslo menyelenggarakan acara peringatan Hari Kebangkitan Nasional yang dihadiri warga Norwegia yang mengikuti kursus Bahasa Indonesia di KBRI.  Acara meliputi pengenalan arti penting Kebangkitan Nasional bagi masyarakat Indonesia, dan gathering dengan peserta dan alumni kursus bahasa Indonesia.

Mengutip Sekretaris Tiga KBRI Oslo, Febby Fahrani, Kamis, Dubes mengatakan, Bahasa Indonesia memiliki arti penting dalam memperkokoh semangat kebangsaan yang antara lain dirintis sejakBudi Utomo tahun 1908 hingga Sumpah Pemuda pada 1928.

Dubes menyebutkan minat mempelajari Bahasa Indonesia adalah langkah awal mengenal bangsa Indonesia dengan karakter kebangsaan yang tinggi. 

Ia menyampaikan apresiasi tinggi bagi peserta dan alumni, dan harapan agar dari kemampuan berbahasa peserta dan alumni dapat memahami Indonesia dan menjadi cinta Indonesia.

Dubes menytakan peserta kursus dari Friends of Indonesia itu adalah bagian dari keluarga besar Indonesia di Oslo.

Dalam gathering, peserta dan alumni juga menyampaikan kesan kesan dan alasan ketertarikan untuk mempelajari bahasa Indonesia.

Anne Rennevig menyatakan kursus bahasa Indonesia yang rutin semakin meningkatkan hubungan usaha yang dirintisnya di Lombok. 

Sementara Casper Molthe dan Christina Kloster menyatakan kemampuan mereka berbahasa Indonesia semakin mempererat hubungan persahabatan dengan teman-teman mereka di Indonesia.

Gathering ditutup dengan pemutaran video pariwisata Indonesia dan jamuan makan malam dengan sajian hidangan khas Indonesia berupa bihun goreng, bakwan sayur, lumpia, rempeyek, keripik pisang dan es teler diharapkan membuat masyarakat Norwegia semakin memahmi Indonesia.

sumber : antaranews



Berita terkait



Tidak ada komentar:

Posting Komentar