Pages

 

Kamis, 26 Mei 2011

Pakar Nuklir Indonesia Dipilih Menjadi Anggota Pencari Fakta Fukushima

0 comments

Indonesia Bisa - (Lansiran Antara News /24 Mei 2011) Terpilihnya pakar Indonesia untuk bergabung dengan Misi Fukushima merupakan pengakuan dari IAEA dan dunia internasional terhadap penguasaan teknologi nuklir Indonesia dan terhadap kemampuan Indonesia dalam masalah tanggap darurat nuklir.

Hal ini juga memperkuat pandangan dunia terhadap Indonesia sebagai salah satu negara berkembang yang cukup maju dalam penguasaan teknologi nuklir dan terdepan dalam bidang tersebut di kawasan Asia Tenggara dan Pasifik.  
 
Seorang pakar Indonesia di bidang tanggap darurat nuklir dan perlindungan radiasi, Dedik Eko Sumargo, terpilih oleh Badan Tenaga Atom Internasional (IAEA) untuk bergabung dengan Misi Internasional Pencari Fakta (International Fact-Finding Mission) ke Fukushima, Jepang.

Misi hanya terdiri dari 20 orang pakar nuklir terpilih dunia di bidang tanggap darurat nuklir, demikian Sekretaris Tiga KBRI /Perwakilan Tetap RI Wina, Austria, Luna Amanda Sidqi dalam keterangan persnya yang diterima Antara London, Selasa.

Dikatakannya misi tersebut dilepas Dirjen IAEA di Wina dan akan melaksanakan tugasnya mulai tanggal 24 Mei hingga 2 Juni mendatang.

Tugas utama misi tersebut adalah untuk melakukan penilaian awal mengenai aspek keselamatan nuklir (nuclear safety) di PLTN Fukushima Dai-ichi yang mengalami masalah pasca gempa dan tsunami pada tanggal 11 Maret lalu.

Hasil penilaian tersebut akan dilaporkan kepada Dewan Gubernur IAEA pada tanggal 6 Juni mendatang pada Pertemuan Tingkat Menteri mengenai Keselamatan Nuklir (IAEA Ministerial Meeting on Nuclear Safety) yang akan berlangsung di Wina, 20-24 Juni 2011.

Dedik Eko Sumargo adalah salah satu dari empat orang pakar Badan Pengawas Tenaga Nuklir (BAPETEN) yang ditawarkan oleh Pemerintah Indonesia kepada Dirjen IAEA dan Pemerintah Jepang untuk membantu penanganan situasi di Jepang.

Penawaran tersebut disampaikan secara resmi oleh Dubes/Watap RI Wina, Duta Besar I Gusti Agung Wesaka Puja, kepada Dirjen IAEA dan Pemerintah Jepang (melalui Dubes Jepang di Wina) pada akhir April 2011 lalu.

Tawaran yang sama juga disampaikan Kepala BAPETEN, Asnatio Lasman, kepada pimpinan Badan Pengawas Keselamatan Nuklir Jepang (NISA) dalam pertemuan disela-sela Pertemuan Negara Pihak pada Konvensi Keselamatn Nuklir di Wina awal bulan Mei 2011 lalu.

Dedik Eko Sumargo memiliki pengalaman selama 21 tahun di bidang radiation protection dan 12 tahun di bidang emergency response. Selama ini aktif dalam berbagai aktivitas ilmiah terkait kedua isu tersebut yang diselenggarakan IAEA dan diakui kemampuannya oleh IAEA selama ini.

Selengkapnya...

Kota Surabaya meraih penghargaan "ASEAN Environment Sustainable City"

0 comments

Surabaya ( Dikutip dari ANTARA News) - Kota Surabaya meraih penghargaan "ASEAN Environment Sustainable City" atau kota dengan penataan lingkungan berkelanjutan terbaik di tingkat ASEAN.

"Penghargaan tersebut diberikan atas pengelolaan lingkungan kota setelah menyisihkan 44 kota di Asia Pasifik," kata Wali Kota Surabaya, Tri Rismaharini, di Surabaya, Rabu malam.

Ia mengemukakan hal itu saat berbicara dalam acara bincang publik bertajuk "Sparkling Smart Surabaya" yang juga menampilkan Ketua Kadin Surabaya Dr Ir Jamhadi MBA dan pakar tata ruang kota dari ITS Dr Ing Haryo Sulistiarso.

Dalam "tayang-bincang" di 88,9 SMARTFM Surabaya untuk menyemarakkan Hari Jadi ke-718 Kota Surabaya itu, Risma menjelaskan penghargaan itu diterima bersamaan dengan Indonesia menerima penghargaan dari PBB.

"Penghargaan itu kami terima setelah presentasi di Jepang pada Februari lalu," katanya.

Menanggapi hal itu, pakar tata ruang kota dari ITS, Dr Ing Haryo Sulistiarso, mengimbau pemerintah kota untuk terus menambah ruang terbuka hijau hingga mencapai 30 persen dari wilayahnya.

"Jangan sampai ruang terbuka hijau dimanfaatkan untuk industri atau mal, karena alih fungsi lahan itu merupakan penyimpangan pemanfaatan lahan," kata Kepala Laboratorium Perancangan Kota ITS Surabaya itu.


Selengkapnya...

Lolos Ke Perempat Final, Pelatih Persipura Terkejut Dengan Penampilan Boaz

0 comments

Akhirnya Indonesia menempatkan satu wakilnya di Perempatfinal AFC Cup 2011 setelah Persipura menang atas Song Lam Nghe An pada babak 16 besar Piala AFC, Rabu 25 Mei 2011. Sementara wakil Indoensia lainnya Sriwijaya harus mengakui keunggulan tuan rumah Chonbury Fc 3-0. 

Jacksen F Tiago mengaku terkejut dengan penampilan Boaz Solossa ketika Persipura Jayapura mengalahkan Song Lam Nghe An kemarin.

Persipura sukses menembus babak perempatfinal Piala AFC berkat kemenangan 3-1 atas Song Lam di Stadion Vinh, Vietnam. Tiga gol tim Mutiara Hitam dicetak melalui penalti Boaz Solossa, Titus Bonai dan Ortizan Solossa.

Usai laga Jacksen tidak bisa menyembunyikan kegembiraannya. Pelatih asal Brasil itu mengaku puas dengan permainanan anak asuhnya. Terlebih selama Piala AFC musim ini, Persipura selalu sulit meraih kemenangan di laga tandang.

Di babak Grup H, Persipura hanya mampu mendulang dua poin ketika melakoni laga tandang saat bermain imbang melawan East Bengal dan South China. Bertandang ke markas Chonburi, Persipura tumbang 4-1.

"Sangat nyaman ketika pemain saya sejak awal bermain efisien. Kami bermain dengan indah hari ini dan penuh inspirasi. Gelandang saya melakukan tugas yang hebat dengan bermain cepat," ujar Jacksen seperti dilansir situs resmi AFC.

Jacksen kemudian memuji penampilan Boaz yang dianggapnya menjadi inspirasi kemenangan Persipura atas Song Lam dan telah kembali ke performa terbaiknya.

"Saya sedikit terkejut dengan bagaimana Boaz tampil. Dia menunjukkan semua talenta yang dimilikinya dan mengingatkan kepada fans bahwa dia pernah menjadi salah satu striker terbaik di sepakbola Indonesia," tegas Jacksen.

"Saya bisa melihat kualitas terbaik Boaz ketika dia menjadi kreator gol ketiga kami. Saya tidak bisa mengerti mengapa dia tidak masuk skuad tim nasional Indonesia di Piala AFF. Dia telah menunjukkan dia pemain dengan penuh disiplin," tutup Jacksen.

Sementara itu, Permainan Boaz Solossa membuat pelatih Song Lam Nghe An, Nguyen Huu Thang frustrasi setelah timnya disingkirkan Persipura Jayapura pada babak 16 besar Piala AFC, Rabu 25 Mei 2011.

Boaz sukses mencetak gol pertama Persipura saat mengalahkan Song Lam 3-1 pada babak 16 besar Piala AFC di Vinh Stadium. Striker tim nasional Indonesia itu juga menjadi kreator gol ketiga tim Mutiara Hitam yang dicetak Ortizan Solossa.

Sejak awal Huu Thang sudah mengetahui Boaz akan menjadi ancaman berbahaya bagi Song Lam, dan sudah memerintahkan anak asuhnya untuk memberi perhatian khusus terhadap pemain yang akrab disapai Boci tersebut.

Namun, Huu Thang frustrasi setelah para pemain klub asal Vietnam tersebut tidak ada yang mampu menghentikan pergerakan Boaz.

"Saya tahu Boaz adalah penyerang yang berbahaya. Dia bermain sebagai striker bayangan, dan sebagian besar serangan Persipura berawal dari dia. Tapi, pemain saya tidak menjaga dia dengan baik dan memberinya ruang," ujar Huu Thang seperti dilansir situs resmi AFC.

Huu Thang menegaskan secara umum Persipura tampil lebih bagus. "Saya harus katakan Persipura memainkan sepakbola yang lebih baik. Mereka tidak mendominasi pertandingan, tapi tahu bagaimana caranya menghentikan kami di area penalti mereka," papar Huu Thang.

Salah satu yang membuat Huu Thang kecewa terhadap anak asuhnya adalah terus melakukan bola-bola panjang melawan Persipura. "Padahal Persipura punya Bio (Paulin) Pierre, yang sangat kuat di udara," tegasnya.

sumber : vivanews


Selengkapnya...

Bahasa Indonesia Mampu Mempererat Hubungan Indonesia dan Norwegia

0 comments

Bahasa Indonesia adalah bahasa resmi Republik Indonesia dan bahasa persatuan bangsa Indonesia. Bahasa Indonesia diresmikan penggunaannya setelah Proklamasi Kemerdekaan Indonesia, tepatnya sehari sesudahnya, bersamaan dengan mulai berlakunya konstitusi. Di Timor Leste, bahasa Indonesia berstatus sebagai bahasa kerja. Ternyata bahasa Indonesia ini cukup di kenal di Norwegia.

Duta Besar RI untuk Oslo, Norwegia, Esti Andayani mengatakan Bahasa Indonesia yang banyak digemari warga Oslo berhasil mempererat hubungan Indonesia dan Norwegia.

KBRI Oslo menyelenggarakan acara peringatan Hari Kebangkitan Nasional yang dihadiri warga Norwegia yang mengikuti kursus Bahasa Indonesia di KBRI.  Acara meliputi pengenalan arti penting Kebangkitan Nasional bagi masyarakat Indonesia, dan gathering dengan peserta dan alumni kursus bahasa Indonesia.

Mengutip Sekretaris Tiga KBRI Oslo, Febby Fahrani, Kamis, Dubes mengatakan, Bahasa Indonesia memiliki arti penting dalam memperkokoh semangat kebangsaan yang antara lain dirintis sejakBudi Utomo tahun 1908 hingga Sumpah Pemuda pada 1928.

Dubes menyebutkan minat mempelajari Bahasa Indonesia adalah langkah awal mengenal bangsa Indonesia dengan karakter kebangsaan yang tinggi. 

Ia menyampaikan apresiasi tinggi bagi peserta dan alumni, dan harapan agar dari kemampuan berbahasa peserta dan alumni dapat memahami Indonesia dan menjadi cinta Indonesia.

Dubes menytakan peserta kursus dari Friends of Indonesia itu adalah bagian dari keluarga besar Indonesia di Oslo.

Dalam gathering, peserta dan alumni juga menyampaikan kesan kesan dan alasan ketertarikan untuk mempelajari bahasa Indonesia.

Anne Rennevig menyatakan kursus bahasa Indonesia yang rutin semakin meningkatkan hubungan usaha yang dirintisnya di Lombok. 

Sementara Casper Molthe dan Christina Kloster menyatakan kemampuan mereka berbahasa Indonesia semakin mempererat hubungan persahabatan dengan teman-teman mereka di Indonesia.

Gathering ditutup dengan pemutaran video pariwisata Indonesia dan jamuan makan malam dengan sajian hidangan khas Indonesia berupa bihun goreng, bakwan sayur, lumpia, rempeyek, keripik pisang dan es teler diharapkan membuat masyarakat Norwegia semakin memahmi Indonesia.

sumber : antaranews


Selengkapnya...

Reformasi Indonesia Pikat Mahasiswa Frankfurt

1 comments

Reformasi secara umum berarti perubahan terhadap suatu sistem yang telah ada pada suatu masa.
Di Indonesia, kata Reformasi umumnya merujuk kepada gerakan mahasiswa pada tahun 1998 yang menjatuhkan kekuasaan presiden Soeharto atau era setelah Orde Baru

Reformasi konstitusional di Indonesia menarik perhatian mahasiswa dan dosen kajian Asia Tenggara, Universitas Passau, Frankfurt.

Hal itu terlihat saat Konjen RI-Frankfurt, Damos Agusman, menyampaikan kuliah umum bertema "Reformasi konstitusional Indonesia," ujar Sekretaris I Penerangan, Sosial dan Budaya KJRI Frankfurt, Ernest S. Hadinoto kepada ANTARA di London, Kamis. 

Damos menyatakan bahwa salah satu agenda reformasi di Indonesia adalah Amandemen Undang-Undang Dasar 1945.

Keinginan membangun pemerintahan yang demokratis menjadi latar belakang penting yang mendorong proses perubahan UUD 1945 pada era reformasi, tegasnya.

Kuliah kemudian diisi esi tanya jawabdari para mahasiswa dan dosen seputar perkembangan Indonesia pasca amandemen UUD 1945.
 
 sumber : antaranews


Selengkapnya...

Rabu, 25 Mei 2011

Indonesia Peringkat 17 Ekonomi Dunia, Diproyeksi Peringkat 1 Tahun 2025

0 comments

Akhir-akhir ini ekonomi Indonesia terasa lebih sedikit kokoh, Tahun lalu Indonesia masuk dalam 3 besar negara yang mengalami pertumbuhan ekonomi positif pasca krisis global yang menyebabkan kekacauan ekonomi yang luar biasa bagi hampir seluruh negara di dunia. Pemerintah berharap Indonesia masuk ke dalam kategori negara berpenghasilan tinggi pada 2025 dengan mengembangkan berbagai potensi yang dimiliki khususnya ekonomi.

Keterangan tertulis Kementerian Bidang Perekonomian di Jakarta, Rabu menyebutkan, saat ini Indonesia menduduki peringkat 17 ekonomi dunia, dengan pendapatan per kapita sekitar 3.000 dolar AS pada 2010.

Jika sesuai rencana pemerintah, maka Indonesia sudah masuk ke dalam negara kategori "high income country" pada 2025.

Indonesia memiliki berbagai potensi yang dapat dikembangkan menjadi kekuatan utama (driver) ekonomi Indonesia.

Saat ini Indonesia sedang berubah dari "factor driven economy" menuju "efficiency driven economy".

Namun potensi yang dimiliki Indonesia untuk menjadi salah satu kekuatan dunia tidak serta merta bisa terwujud. Terdapat tantangan yang harus dihadapi dan diselesaikan seperti keterbatasan infrastruktur, kualitas SDM masih rendah, urbanisasi, dan dampak perubahan iklim.

Karena itu diperlukan sebuah perencanaan matang untuk memanfaatkan momentum bergabung ke dalam negara-negara emerging market.

Pemerintah kemudian menyusun cetak biru percepatan transformasi ekonomi yang perlu didukung oleh berbagai terobosan dan perubahan pola pikir di dalam perumusan strategi dan kebijakan jangka pendek, menengah, maupun jangka panjang, tidak cukup hanya langkah biasa.

Perencanaan tersebut diwujudkan dalam Masterplan Percepatan dan Perluasan Pembangunan Indonesia (MP3EI) yang mencakup 22 aktivitas ekonomi utama Indonesia dan merupakan adaptasi serta integrasi dari Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional 2002-2025.

Presiden Yudhoyono akan meluncurkan MP3EI pada Jumat (27/5) di Balai Sidang Jakarta Convention Center. Setelah peluncuran, akan dibentuk Tim Pelaksana yang dipimpin Presiden dengan keanggotaan dari berbagai unsur.

Peluncuran MP3EI akan diwarnai dengan dimulainya proyek-proyek yang pencanangannya dipusatkan di empat lokasi yaitu Sei Mangke (Sumatera Utara), Cilegon ( Jawa Barat), Lombok Timur (Nusa Tenggara Barat), dan Timika (Papua).

Pada acara peluncuran MP3EI, Presiden Yudhoyono direncanakan akan mengadakan dialog jarak jauh dengan para gubernur di keempat lokasi dimaksud.

sumber : antaranews



Selengkapnya...

18 Pemain Liga Kompas U14 Akan Diberangkatkan Ke Swedia

0 comments
Pendidikan sepakbola sejak usia dini untuk mencari pemain masa depan  sangat penting untuk dilakukan, pemain muda inilah nantinya akan diplot untuk mengharumkan nama bangsa lewat aksi sepakbolanya.Tidak heran sekolah maupun kompetisi sejak usia dini semakin banyak muncul dan diadakan oleh negara-negara di Dunia untuk menunjang kreatifitas dalam hal mengolah bola.

Salah satu kompetisi tersebut adalah Liga Kompas Gramedia U14 (LKGU14) yang ada di Indonesia, merupakan kompetisi bagi pemain berbakat dan klub di seluruh Indonesia. diharapkan pemain yang berkompetisi disini menjadi tulang punggung timnas untuk mengharumkan nama bangsa lewat olahraga sepakbola. 

Liga Kompas gramedia U14 ternyata bukan kompetisi yang main-main, ternyata sebanyak 18 pemain terbaik hasil seleksi akan dikirim ke Gothenburg, Swedia, mengikuti turnamen Gothia Cup.

Anggota tim Talent Scouting PSSI Hadi Rahmaddani menjelaskan, ke-18 pemain itu disaring dari 44 pemain yang berkompetisi di LKGU14 dan empat pemain terbaik dari daerah, yakni dua dari Lampung, serta masing-masing satu dari Surabaya dan Solo.

“Mereka semua harus bersaing dalam Perang Bintang antara tim Merah dan tim Hijau pada Soccer Expo hari kedua 29 Mei mendatang di GOR Ciracas untuk terpilih ke dalam 18 pemain,” kata Hadi dalam rilisnya kepada GOAL.com Indonesia.

Sedangkan perwakilan Svenska Kullagerfabriken [SKF] Nyoman Trimantara mengungkapkan, pada 6 Juni mendatang, ke-18 pemain ini sudah harus masuk ke SKF. Tim yang akan ditangani satu pelatih kepala dan asisten ini berangkat tanggal 16 Juli. Sedangkan Gothia Cup dimulai 18-23 Juli.

“Tak ada jaminan bagi pemain dari daerah bisa langsung masuk ke tim 18. Hanya yang terbaik yang bisa berangkat ke Swedia. Tadinya kami jalan sendiri untuk mencari tim ke Gothia Cup. Kami bersyukur ada LKGU14, karena menjadi saringan pemain terbaik.”

Saat ini, juara bertahan SSB AS-IOP Apac Inti bersaing ketat dengan SSB Bina Taruna. AS-IOP berada di urutan pertama klasemen sementara dengan nilai 40, sedangkan Bina Taruna 39. Di laga terakhir, AS-IOP menjajal SSB Tangerang Raya dan Bina Taruna menghadapi tim kuat SSB Villa 2000.

Sementara itu, Soccer Expo akan digelar dua hari pada 28-29 Mei 2011 di GOR Ciracas. Selain menampilkan Perang Bintang LKGU14 tim Hijau versus tim Merah, Soccer Expo yang baru pertama kali diadakan di Indonesia ini juga mengadakan berbagai kegiatan menarik.

sumber : goal.com
Selengkapnya...

Persipura Lolos Ke Perempat-Final Piala Afc Cup 2011

0 comments
Persipura yang menjadi salah satu harapan Indonesia untuk mengharumkan nama Indonesia dikancah sepakbola Internasional akhir bisa mengatasi Song Lam Nghe An (tim asal Vietnam), bermain dikandang lawan ternyata tidak merontokkan semangat juang anak-anak Persipura, terbukti dominasi permainan yang dipegang Persipura sejak menit awal.  dominasi ini akhirnya membuahkan hasil unggul 2-0 pada babak pertama, dan babak kedua Persipura juga berhasil mencetak 1 gol tambahan.  Gol dicetak oleh Boas Salossa, Titus Bonai dan Ortizan Salossa. dengan hasil ini persipura berhak maju ke babak selanjutnya yaitu perempat-final.
 
Diparuh babak Persipura tampak kesulitan membongkar pertahanan tuan rumah yang sangat rapat, beberapa kali serangan dari sisi kiri dan kanan pertahanan Song Lam Nghe An tidak dapat dimaksimalkan. Sementara Song Lam juga memperoleh beberapa peluang terutama melalui tendangan keras dari luar kotak penalti yang mampu ditepis oleh Ferdiansyah.

Pada menit ke-28 Persipura berhasil unggul terlebih dahulu melalui gol yang dicetak oleh Boas Salossa lewat titik putih. Hadiah penalti didapat setelah Yustinus Pae dilanggar oleh pemain Song Lam Nghe An saat duel di udara.

Song Lam hampir saja menyamakan kedudukan di menit ke-31 melalui tendangan Thanh Hai di kotak penalti memanfaatkan bola muntah namun beruntung tendangannya masih melenceng.

Pada menit ke-33, Persipura menggandakan kedudukan menjadi 2-0 melalui gol Titus Bonai. Gol tersebut didapat setelah mendapat umpan dari tandukan Victor Igboneffo, Tibo yang tidak terkawal dengan mudah melesakkan gol kedua untuk Persipura.

Song Lam kembali mendapatkan peluang melalui kemelut di depan gawang Persipura akibat sapuan dari kiper yang tidak maksimal. Tetapi beruntung tendangan keras dari pemain Song Lam masih membentur mistar gawang.

Pada babak kedua Song Lam tampil lebih menyerang untuk dapat mencetak gol, dan hasilnya pada menit ke-58 tuan rumah berhasil memperkecil kedudukan menjadi 2-1. Kemasukan, Persipura kembali mencoba untuk bangkit dan menekan tuan rumah.

Beberapa kali Persipura menekan tetapi tidak ada yang dapat dikonversi menjadi gol, baru pada menit ke-85 peluang tim Mutiara Hitam tersebut berhasil menjadi gol dan menjadikan kedudukan menjadi 3-1. Gol tersebut dicetak oleh Ortizan Salossa yang melalui tendangan dari dalam kotak penalti. Dan kedudukan tersebut bertahan sampai pertandingan berakhir.

sumber : goal.com
 
Selengkapnya...

Piala Sudirman : Indonesia Berhasil Menaklukkan Malaysia 3-2

0 comments
Indonesia akhirnya memperlihatkan masih jayanya Bulutangkis Indonesia terhadap negeri jiran, Indonesia yang memang lebih diungguli dalam babak penyisihan tersebut berhasil memetik kemenangan dalam laga keduanya menekuk Malaysia dengan skor tipis 3-2, dengan hasil ini Indonesia berhak menempati posisi juara grup. Ganda campuran Fran Kurniawan/Pia Zebadiah menjadi penentu kemenangan.
Sedangkan tim Malaysia berhak menjadi runner-up berkat kemenangan 4-1, atas Rusia yang sebelumnya juga berhasil ditaklukkan tim Merah Putih dengan skor yang sama 4-1.

Bertanding di Qingdao, China, Rabu 25 Mei 2011, Indonesia sempat tertinggal 2-1 dari Malaysia. Namun Indonesia mampu bangkit dengan menyapu dua partai sisa.

Di partai pembuka ganda putra Indonesia AlventYulianto/Mohammad Ahsan harus menyerah dari Koo Kien Keat/Tan Boon Heong dengan 21-15, 21-17 dalam waktu 31 menit.

Pada partai kedua, tunggal putri Adriyanti Firdasari berhasil menyamakan kedudukan menjadi 1-1 setelah sukses menekuk Lydia Li Ya Cheah dengan 21-8, 21-12 kurang dari 30 menit.

Namun Indonesia kembali tertinggal 2-1 setelah tunggal putra Hayom Rumbaka dipaksa menyerah 21-8, 21-8 oleh tunggal putra andalan Malaysia Lee Chong wei.

Namun Indonesia kembali menyamakan kedudukan menjadi 2-2 setelah ganda putri Greysia Polii/Meiliana Jauhari berhasil menumbangkan Chin Eei Hui/Wong Pei Tty 23-21, 21-14.

Dan kemenangan Merah Putih ditentukan di partai terakhir setelah ganda campuran Fran Kurniawan/Pia Zebadiah sukses menekuk Chan Peng Soon/Goh Liu Ying, 21-18 21-15.


Selengkapnya...

Senin, 23 Mei 2011

Gemilang Tim Senior Persipura Ternyata Diikuti Prestasi Gemilang Persipura Junior U15

0 comments
Persipura namanya semakin perkasa di kancah sepakbola Indonesia, mulai dari tim seniornya yang kini sedang memuncaki klasemen Indonesia Super League sampai ke tim juniornya yang begitu gemilang dikancah sepakbola Indonesia.  Tim asal Papua ini telah banyak melahirkan pemain berbakat yang sangat dibutuhkan Tim Nasional untuk berlaga dikancah Internasional. Sebut saja Boaz Salosa, Wanggai, Okto, Elly Aiboy, dan masih banyak lagi pemain berbakat Papua.

Ternyata kegemilangan Tim senior Papua yang memuncaki klasemen sementara Liga Super juga diikuti prestasi yang luar biasa di torehkan pemain muda Persipura, ini terbukti pada U15 Persipura yang memetik kemenangan dalam uji coba atas Bank Papua Sentani yang nota bene adalah pemain berusia jauh diatas mereka. tidak itu saja dalam pertandingan ulang dengan klub yang sama ternyata mereka berhasil menang besar, ini membuktikan keoptimisan tim ini untuk berprestasi di dunia sepakbola patut diacungi jempol.

Berikut lansiran Goal.com : Penasehat teknis Persipura U-15 Ferdinando Fairyo mengatakan saat ini aksi para pemainnya terus meningkat dan akan melakukan ujicoba melawan tim-tim senior agar siap ketika melawan lawan sebaya dalam kompetisi sesungguhnya.

“Uji coba pertama melawan Bank Papua Sentani beberapa waktu lalu anak-anak menang 2-1 dan pimpinan mereka penasaran sehingga dilakukan ujicoba ulang di Lapangan Brimob Kotaraja, Sabtu (21/5) dan kami bisa mengalahkan mereka dengan skor yang lebih besar," papar Ferdinando Fairyo kepada GOAL.com Indonesia. Dia menambahkan ujicoba ini telah menambahkan keyakinan para pemain melakukan umpan terobosan guna sekaligus mengasah skill.

Tim memang menang, tetapi menurut Fairyo masih banyak catatan kelemahan mendasar yang perlu dibenahi seperti passing, control, dribbling and shooting. "Semua ini perlu pembentukan dan kerja keras dalam latihan dari setiap pemain agar bisa dimaksimalkan dalam latihan."

Namun dia menambahkan menjelang persiapan ke Piala Menpora tim Persipura akan melakukan ujicoba melawan rekan-rekan dari Fakultas Hukum Uncen dan juga beberapa klub lainnya di Jayapura.

Sementara itu pelatih fisik Persipura U-15 Daniel Womsiwor meminta kepada tim pengurus agar mengikat kontrak hingga konsentrasi pemain tidak terpecah. ”Tercatat enam pemain Persipura kini juga membela PPLP Papua untuk mengikuti kompetisi antar PPLP se-Indonesia,” tandas Womsiwor.


Selengkapnya...

KPK Berhasil Selamatkan Uang Negara Rp. 6,4 Triliun

0 comments
Karupsi adalah musuh terbesar suatu negara maupun dalam kelompok masyarakat, korupsi bisa diartikan sebagai aksi memperkayakan diri oleh seseorang dengan cara pemanfaatan kepercayaan yang telah dilimpahkan kepadanya dalam bentuk finansial. 

Tidak heran aksi ini dapat merugikan negara maupun kelompok hingga triliunan rupiah. Masalah korupsi ini menjadi hal yang sangat penting untuk di berantas dari suatu sistem pemerintahan. Dewasa ini hampir setiap negara membentuk tim khusus yang  menangani masalah korupsi, termasuk Indonesia yang memiliki KPK (Komisi Pemberantasan Korupsi). 

Sedikit melengok ke kinerja tim kebanggaan kita dalam hal pemberantasan mafia kasus. dalam berita yang dilansir vivanews dikabarkan KPK berhasil menyelamatkan uang negara sebesar Rp6,4 triliun. simak berita selengkapnya.

Komisi Pemberantasan Korupsi berhasil menyelamatkan Rp6,4 triliun uang negara. Uang itu di antaranya terkait gratifikasi. Hal ini diungkap KPK dalam rapat dengar pendapat KPK dengan Komisi III DPR RI, Senin 23 Mei 2011.

"Yang sudah diselamatkan berjumlah Rp883 miliar dan dari gratifikasi kas negara Rp12 miliar. Jadi kegiatan penyelamatan berjumlah Rp895 miliar," kata Wakil Ketua KPK Haryono Umar.

"Kemudian dari kegiatan pencegahan terkumpul ke negara Rp5,5 triliun. Total semua yang diselamatkan KPK Rp6,4 triliun," lanjutnya.

Haryono menjelaskan, angka-angka itu didapat dari berbagai kegiatan penanganan korupsi yang dilakukan KPK selama ini. Baik dari perusahaan-perusahaan migas dan perpajakan.

"Dari pencegahan, kita mempelajari dan mengkaji sistem di migas. Ternyata banyak permasalahan di situ terutama uang invesment credit, rehabilitasi. Kemudian, pemeriksaan-pemeriksaan terhadap perusahaan yang wajib bayar pajak," ujarnya.
Selengkapnya...

Selasa, 17 Mei 2011

Sejarah Polisi Republik Indonesia

0 comments

Kepolisian Negara Republik Indonesia (Polri) adalah Kepolisian Nasional di Indonesia, yang bertanggung jawab langsung di bawah Presiden. Polri mengemban tugas-tugas kepolisian di seluruh wilayah Indonesia. Polri dipimpin oleh seorang Kepala Kepolisian Negara Republik Indonesia (Kapolri). Sejak 22 Oktober 2010 Kapolri dijabat oleh Jenderal Polisi Timur Pradopo.

Zaman Hindia Belanda

Kedudukan, tugas, fungsi, organisasi, hubungan dan tata cara kerja kepolisian pada zaman Hindia Belanda tentu diabdikan untuk kepentingan pemerintah kolonial. Sampai jatuhnya Hindia Belanda, kepolisian tidak pernah sepenuhnya di bawah Departemen Dalam Negeri. Di Departemen Dalam Negeri memang berkantor "Hoofd van de Dienst der Algemene Politie" yang hanya bertugas di bidang administrasi/pembinaan, seperti kepegawaian, pendidikan SPN (Sekolah Polisi Negeri di Sukabumi), dan perlengkapan kepolisian.
Wewenang operasional kepolisian ada pada residen yang dibantu asisten residen. Rechts politie dipertanggungjawabkan pada procureur generaal (jaksa agung). Pada masa Hindia Belanda terdapat bermacam-macam bentuk kepolisian, seperti veld politie (polisi lapangan) , stands politie (polisi kota), cultur politie (polisi pertanian), bestuurs politie (polisi pamong praja), dan lain-lain.
Sejalan dengan administrasi negara waktu itu, pada kepolisian juga diterapkan pembedaan jabatan bagi bangsa Belanda dan pribumi. Pada dasarnya pribumi tidak diperkenankan menjabat hood agent (bintara), inspekteur van politie, dan commisaris van politie. Untuk pribumi selama menjadi agen polisi diciptakan jabatan seperti mantri polisi, asisten wedana, dan wedana polisi. Demikian pula dalam praktik peradilan pidana terdapat perbedaan kandgerecht dan raad van justitie.

Zaman pendudukan Jepang

Pada masa pendudukan Jepang 1942-1945, pemerintahan kepolisan Jepang membagi Indonesia dalam dua lingkungan kekuasaan, yaitu:
  1. Sumatera, Jawa, dan Madura dikuasai oleh Angkatan Darat Jepang.
  2. Indonesia bagian timur dan Kalimantan dikuasai Angkatan Laut Jepang.
Dalam masa ini banyak anggota kepolisian bangsa Indonesia menggantikan kedudukan dan kepangkatan bagi bangsa Belanda sebelumnya. Pusat kepolisian di Jakarta dinamakan keisatsu bu dan kepalanya disebut keisatsu elucho. Kepolisian untuk Jawa dan Madura juga berkedudukan di Jakarta, untuk Sumatera berkedudukan di Bukittinggi, Indonesia bagian timur berkedudukan di Makassar, dan Kalimantan berkedudukan di Banjarmasin.
Tiap-tiap kantor polisi di daerah meskipun dikepalai oleh seorang pejabat kepolisian bangsa Indonesia, tapi selalu didampingi oleh pejabat Jepang yang disebut sidookaan yang dalam praktik lebih berkuasa dari kepala polisi.
Beda dengan zaman Hindia Belanda yang menganut HIR, pada akhir masa pendudukan Jepang yang berwenang menyidik hanya polisi dan polisi juga memimpin organisasi yang disebut keibodan (semacam hansip).

Zaman revolusi fisik

Tidak lama setelah Jepang menyerah tanpa syarat kepada Sekutu, pemerintah militer Jepang membubarkan Peta dan Gyu-Gun, sedangkan polisi tetap bertugas, termasuk waktu Soekarno-Hatta memproklamasikan kemerdekaan Indonesia pada tanggal 17 Agustus 1945. Secara resmi kepolisian menjadi kepolisian Indonesia yang merdeka.
Inspektur Kelas I (Letnan Satu) Polisi Mochammad Jassin, Komandan Polisi di Surabaya, pada tanggal 21 Agustus 1945 memproklamasikan kedudukan polisi sebagai Polisi Republik Indonesia menyusul dibentuknya Badan Kepolisian Negara (BKN) oleh Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia (PPKI) tanggal 19 Agustus 1945. Pada 29 September 1945 Presiden RI melantik Kepala Kepolisian RI (Kapolri) pertama Jenderal Polisi R.S. Soekanto. Adapun ikrar Polisi Istimewa tersebut berbunyi:
“Oentoek bersatoe dengan rakjat dalam perdjoeangan mempertahankan Proklamasi 17 Agoestoes 1945, dengan ini menyatakan Poelisi Istimewa sebagai Poelisi Repoeblik Indonesia.”

Kepolisian pasca proklamasi

Setelah proklamasi, tentunya tidak mungkin mengganti peraturan perundang-undangan, karena masih diberlakukan peraturan perundang-undangan Hindia Belanda, termasuk mengenai kepolisian, seperti tercantum dalam peraturan peralihan UUD 1945.
Tanggal 1 Juli 1946 dengan Ketetapan Pemerintah No. 11/SD/1946 dibentuk Djawatan Kepolisian Negara yang bertanggung jawab langsung kepada perdana menteri. Semua fungsi kepolisian disatukan dalam Jawatan Kepolisian Negara yang memimpin kepolisian di seluruh tanah air. Dengan demikian lahirlah Kepolisian Nasional Indonesia yang sampai hari ini diperingati sebagai Hari Bhayangkara.
Hal yang menarik, saat pembentukan Kepolisian Negara tahun 1946 adalah jumlah anggota Polri sudah mencapai 31.620 personel, sedang jumlah penduduk saat itu belum mencapai 60 juta jiwa. Dengan demikian “police population ratio” waktu itu sudah 1:500. (Pada 2001, dengan jumlah penduduk 210 juta jiwa, jumlah polisi hanya 170 ribu personel, atau 1:1.300)
Sebagai bangsa dan negara yang berjuang mempertahankan kemerdekaan maka Polri di samping bertugas sebagai penegak hukum juga ikut bertempur di seluruh wilayah RI. Polri menyatakan dirinya “combatant” yang tidak tunduk pada Konvensi Jenewa. Polisi Istimewa diganti menjadi Mobile Brigade, sebagai kesatuan khusus untuk perjuangan bersenjata, seperti dikenal dalam pertempuran 10 November di Surabaya, di front Sumatera Utara, Sumatera Barat, penumpasan pemberontakan PKI di Madiun, dan lain-lain.
Pada masa kabinet presidential, pada tanggal 4 Februari 1948 dikeluarkan Tap Pemerintah No. 1/1948 yang menetapkan bahwa Polri dipimpin langsung oleh presiden/wakil presiden dalam kedudukan sebagai perdana menteri/wakil perdana menteri.
Pada masa revolusi fisik, Kapolri Jenderal Polisi R.S. Soekanto telah mulai menata organisasi kepolisian di seluruh wilayah RI. Pada Pemerintahan Darurat RI (PDRI) yang diketuai Mr. Sjafrudin Prawiranegara berkedudukan di Sumatera Tengah, Jawatan Kepolisian dipimpin KBP Umar Said (tanggal 22 Desember 148).

Zaman Republik indonesia Serikat (RIS)

Hasil Konferensi Meja Bundar antara Indonesia dan Belanda dibentuk Republik Indonesia Serikat (RIS), maka R.S. Sukanto diangkat sebagai Kepala Jawatan Kepolisian Negara RIS dan R. Sumanto diangkat sebagai Kepala Kepolisian Negara RI berkedudukan di Yogyakarta.
Dengan Keppres RIS No. 22 tahun 1950 dinyatakan bahwa Jawatan Kepolisian RIS dalam kebijaksanaan politik polisional berada di bawah perdana menteri dengan perantaraan jaksa agung, sedangkan dalam hal administrasi pembinaan, dipertanggungjawabkan pada menteri dalam negeri.
Umur RIS hanya beberapa bulan. Sebelum dibentuk Negara Kesatuan RI pada tanggal 17 Agustus 1950, pada tanggal 7 Juni 1950 dengan Tap Presiden RIS No. 150, organisasi-organisasi kepolisian negara-negara bagian disatukan dalam Jawatan Kepolisian Indonesia. Dalam peleburan tersebut disadari adanya kepolisian negara yang dipimpin secara sentral, baik di bidang kebijaksanaan siasat kepolisian maupun administratif, organisatoris.

Zaman Demokrasi Parlementer

Dengan dibentuknya negara kesatuan pada 17 Agustus 1950 dan diberlakukannya UUDS 1950 yang menganut sistem parlementer, Kepala Kepolisian Negara tetap dijabat R.S. Soekanto yang bertanggung jawab kepada perdana menteri/presiden.
Waktu kedudukan Polri kembali ke Jakarta, karena belum ada kantor digunakan bekas kantor Hoofd van de Dienst der Algemene Politie di Gedung Departemen Dalam Negeri. Kemudian R.S. Soekanto merencanakan kantor sendiri di Jalan Trunojoyo 3, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, dengan sebutan Markas Besar Djawatan Kepolisian Negara RI (DKN) yang menjadi Markas Besar Kepolisian sampai sekarang. Ketika itu menjadi gedung perkantoran termegah setelah Istana Negara.
Sampai periode ini kepolisian berstatus tersendiri antara sipil dan militer yang memiliki organisasi dan peraturan gaji tersendiri. Anggota Polri terorganisir dalam Persatuan Pegawai Polisi Republik Indonesia (P3RI) tidak ikut dalam Korpri, sedangkan bagi istri polisi semenjak zaman revolusi sudah membentuk organisasi yang sampai sekarang dikenal dengan nama Bhayangkari tidak ikut dalam Dharma Wanita ataupun Dharma Pertiwi. Organisasi P3RI dan Bhayangkari ini memiliki ketua dan pengurus secara demokratis dan pernah ikut Pemilu 1955 yang memenangkan kursi di Konstituante dan Parlemen. Waktu itu semua gaji pegawai negeri berada di bawah gaji angkatan perang, namun P3RI memperjuangkan perbaikan gaji dan berhasil melahirkan Peraturan Gaji Polisi (PGPOL) di mana gaji Polri relatif lebih baik dibanding dengan gaji pegawai negeri lainnya (mengacu standar PBB).
Dalam periode demokrasi parlementer ini perdana menteri dan kabinet berganti rata-rata kurang satu tahun. Polri yang otonom di bawah perdana menteri membenahi organisasi dan administrasi serta membangun laboratorium forensik, membangun Polisi Perairan (memiliki kapal polisi berukuran 500 ton) dan juga membangun Polisi Udara serta mengirim ratusan perwira Polri belajar ke luar negeri, terutama ke Amerika Serikat.

Zaman Demokrasi Terpimpin

Dengan Dekrit Presiden 5 Juli 1959, setelah kegagalan Konstituante, Indonesia kembali ke UUD 1945, namun dalam pelaksanaannya kemudian banyak menyimpang dari UUD 1945. Jabatan Perdana Menteri (Alm. Ir. Juanda) diganti dengan sebutan Menteri Pertama, Polri masih tetap di bawah pada Menteri Pertama sampai keluarnya Keppres No. 153/1959, tertanggal 10 Juli di mana Kepala Kepolisian Negara diberi kedudukan Menteri Negara ex-officio.
Pada tanggal 13 Juli 1959 dengan Keppres No. 154/1959 Kapolri juga menjabat sebagai Menteri Muda Kepolisian dan Menteri Muda Veteran. Pada tanggal 26 Agustus 1959 dengan Surat Edaran Menteri Pertama No. 1/MP/RI1959, ditetapkan sebutan Kepala Kepolisian Negara diubah menjadi Menteri Muda Kepolisian yang memimpin Departemen Kepolisian (sebagai ganti dari Djawatan Kepolisian Negara).
Waktu Presiden Soekarno menyatakan akan membentuk ABRI yang terdiri dari Angkatan Perang dan Angkatan Kepolisian, R.S. Soekanto menyampaikan keberatannya dengan alasan untuk menjaga profesionalisme kepolisian. Pada tanggal 15 Desember 1959 R.S. Soekanto mengundurkan diri setelah menjabat Kapolri/Menteri Muda Kepolisian, sehingga berakhirlah karier Bapak Kepolisian RI tersebut sejak 29 September 1945 hingga 15 Desember 1959.
Dengan Tap MPRS No. II dan III tahun 1960 dinyatakan bahwa ABRI terdiri atas Angkatan Perang dan Polisi Negara. Berdasarkan Keppres No. 21/1960 sebutan Menteri Muda Kepolisian ditiadakan dan selanjutnya disebut Menteri Kepolisian Negara bersama Angkatan Perang lainnya dan dimasukkan dalam bidang keamanan nasional.
Tanggal 19 Juni 1961, DPR-GR mengesahkan UU Pokok kepolisian No. 13/1961. Dalam UU ini dinyatakan bahwa kedudukan Polri sebagai salah satu unsur ABRI yang sama sederajat dengan TNI AD, AL, dan AU.
Dengan Keppres No. 94/1962, Menteri Kapolri, Menteri/KASAD, Menteri/KASAL, Menteri/KSAU, Menteri/Jaksa Agung, Menteri Urusan Veteran dikoordinasikan oleh Wakil Menteri Pertama bidang pertahanan keamanan. Dengan Keppres No. 134/1962 menteri diganti menjadi Menteri/Kepala Staf Angkatan Kepolisian (Menkasak).
Kemudian Sebutan Menkasak diganti lagi menjadi Menteri/Panglima Angkatan Kepolisian (Menpangak) dan langsung bertanggung jawab kepada presiden sebagai kepala pemerintahan negara. Dengan Keppres No. 290/1964 kedudukan, tugas, dan tanggung jawab Polri ditentukan sebagai berikut:
  1. Alat Negara Penegak Hukum.
  2. Koordinator Polsus.
  3. Ikut serta dalam pertahanan.
  4. Pembinaan Kamtibmas.
  5. Kekaryaan.
  6. Sebagai alat revolusi.
Berdasarkan Keppres No. 155/1965 tanggal 6 Juli 1965, pendidikan AKABRI disamakan bagi Angkatan Perang dan Polri selama satu tahun di Magelang. Sementara di tahun 1964 dan 1965, pengaruh PKI bertambah besar karena politik NASAKOM Presiden Soekarno, dan PKI mulai menyusupi memengaruhi sebagian anggota ABRI dari keempat angkatan.

Zaman Orde Baru

Karena pengalaman yang pahit dari peristiwa G30S/PKI yang mencerminkan tidak adanya integrasi antar unsur-unsur ABRI, maka untuk meningkatkan integrasi ABRI, tahun 1967 dengan SK Presiden No. 132/1967 tanggal 24 Agustus 1967 ditetapkan Pokok-Pokok Organisasi dan Prosedur Bindang Pertahanan dan Keamanan yang menyatakan ABRI merupakan bagian dari organisasi Departemen Hankam meliputi AD, AL, AU , dan AK yang masing-masing dipimpin oleh Panglima Angkatan dan bertanggung jawab atas pelaksanaan tugas dan kewajibannya kepada Menhankam/Pangab. Jenderal Soeharto sebagai Menhankam/Pangab yang pertama.
Setelah Soeharto dipilih sebagai presiden pada tahun 1968, jabatan Menhankam/Pangab berpindah kepada Jenderal M. Panggabean. Kemudian ternyata betapa ketatnya integrasi ini yang dampaknya sangat menyulitkan perkembangan Polri yang secara universal memang bukan angkatan perang.
Pada tahun 1969 dengan Keppres No. 52/1969 sebutan Panglima Angkatan Kepolisian diganti kembali sesuai UU No. 13/1961 menjadi Kepala Kepolisian Negara RI, namun singkatannya tidak lagi KKN tetapi Kapolri. Pergantian sebutan ini diresmikan pada tanggal 1 Juli 1969.
Pada HUT ABRI tanggal 5 Oktober 1969 sebutan Panglima AD, AL, dan AU diganti menjadi Kepala Staf Angkatan. Pada kesempatan tersebut anggota AL danAU memakai tanda TNI di kerah leher, sedangkan Polri memakai tanda Pol. Maksudnya untuk menegaskan perbedaan antara Angkatan Perang dan Polisi.

Pasukan Polisi Republik Indonesia

Tumbuh dan berkembangnya Polri tidak lepas dari sejarah perjuangan kemerdekaan Republik Indonesia sejak Proklamasi. Kemerdekaan Indonesia, Polri telah dihadapkan pada tugas-tugas yang unik dan kompleks. Selain menata keamanan dan ketertiban masyarakat di masa perang, Polri juga terlibat langsung dalam pertempuran melawan penjajah dan berbagai operasi militer bersama-sama kesatuan bersenjata yang lain. Keadaan seperti ini dilakukan oleh Polri karena Polri lahir sebagai satu-satunya kesatuan bersenjata yang relatif lebih lengkap.
Hanya empat hari setelah kemerdekaan, tanggal 21 Agustus 1945, secara tegas pasukan polisi ini segera mengganti nama menjadi Pasukan Polisi Republik Indonesia yang sewaktu itu dipimpin oleh Inspektur Kelas I Polisi Mochammad Jassin di Surabaya, langkah awal yang dilakukan selain mengadakan pembersihan dan pelucutan senjata terhadap tentara Jepang yang kalah perang, juga membangkitkan semangat moral dan patriotisme seluruh rakyat maupun persatuan bersenjata lain yang patah semangat akibat kekalahan perang yang panjang.
Tanggal 29 September 1945 tentara Sekutu yang di dalamnya juga terdapat ribuan tentaraBelanda menyerbu Indonesia dengan alasan ingin menghalau tentara Jepang dari negara tersebut. Pada kenyataannya pasukan Sekutu tersebut justru ingin membantu Belanda menjajah kembali Indonesia. Oleh karena itu perang antara sekutu dengan pasukan Indonesia terjadi di mana-mana. Klimaksnya terjadi pada tanggal 10 November 1945, yang dikenal sebagai "Pertempuran Surabaya". Tanggal itu kemudian dijadikan sebagai Hari Pahlawan secara Nasional yang setiap tahun diperingati oleh rakyat Indonesia.
Pertempuran 10 November 1945 di Surabaya menjadi sangat penting dalam sejarah Indonesia, bukan hanya karena ribuan rakyat Indonesia gugur, tetapi lebih dari itu karena semangat perwiranya mampu menggetarkan dunia dan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) masih melihat eksisnya bangsa dan negara Indonesia di mata dunia. Kini tugas Polri yang utama ialah menjaga keamanan dan ketertiban di dalam negeri, Polri juga semakin sibuk dengan berbagai operasi, seperti Operasi Ketupat menjelang Idul Fitri, Operasi Lilin menjelang Natal, dan lain-lain.

Sumber : Wikipedia Bahasa Indonesia
Selengkapnya...

Sejarah TNI Angkatan Udara

0 comments

TNI AU lahir dengan dibentuknya Badan Keamanan Rakyat (BKR) pada Tanggal 23 Agustus 1945, guna memperkuat Armada Udara yang saat itu berkekurangan pesawat terbang dan fasilitas-fasilitas lainnya. pada tanggal 5 Oktober 1945 berubah menjadi Tentara Keamanan Rakyat (TKR) jawatan penerbangan di bawah Komodor Udara Soerjadi Soerjadarma.

Pada tanggal 23 Januari 1946 TKR ditingkatkan lagi menjadi TRI, sebagai kelanjutan dari perkembangan tunas Angkatan Udara. Pada tanggal 9 April 1946, TRI jawatan penerbangan dihapuskan dan diganti menjadi Angkatan Udara Republik Indonesia, yang kini diperingati sebagai hari lahirnya TNI AU yang diresmikan bersamaan dengan berdirinya Tentara Nasional Indonesia (TNI).
Pada 29 Juli 1947 tiga kadet penerbang TNI AU masing-masing Kadet Mulyono, Kadet Suharnoko Harbani dan Kadet Sutarjo Sigit dengan menggunakan dua pesawat Cureng dan satu Guntei berhasil melakukan pengeboman terhadap kubu-kubu pertahanan Belanda di tiga tempat, masing-masing di kota Semarang, Salatiga, dan Ambarawa.

Modal awal TNI AU adalah pesawat-pesawat hasil rampasan dari tentara Jepang seperti jenis Churen, Nishikoren, serta Hayabusha. Pesawat-pesawat inilah yang merupakan cikal bakal berdirinya TNI AU. Setelah keputusan Konferensi Meja Bundar tahun 1949, TNI AU menerima beberap aset Angkatan Udara Belanda meliputi pesawat terbang, hanggar, depo pemeliharaan, serta depo logistik lainnya. Beberapa jenis pesawat Belanda yang diambil alih antara lain C-47 Dakota,B-25 Mitchell,P-51 Mustang,AT-6 Harvard,PBY-5 Catalina, dan Lockheed L-12.
Tahun 1950, TNI AU mengirimkan 60 orang calon penerbang ke California Amerika Serikat, mengikuti pendidikan terbang pada Trans Ocean Airlines Oakland Airport (TALOA). Saat itu TNI AU memiliki pesawat dari Uni Sovyet dan Eropa Timur, berupa MiG-17, pembom TUPOLEV TU-2, dan pemburu LAVOCKHIN LA-11. Pesawat-pesawat ini mengambil peran dalam Operasi Trikora dan Dwikora.
TNI AU mengalami popularitas nasional tinggi dibawah dipimpin oleh KASAU Kedua Marsekal Madya TNI Omar Dhani awal 1960-an. TNI AU memperbarui armadanya pada awal tahun 1980-an dengan kedatangan pesawat OV-10 Bronco, A-4 Sky Hawk, F-5 Tiger, F-16 Fighting Falcon, dan Hawk 100/200.

sumber : wikipedia 


Selengkapnya...

Sejarah TNI Angkatan Darat

0 comments

Perjalanan Sejarah Perjuangan TNI . Pada awal kemerdekaan terakumulasi kekuatan bersenjata yang berasal dari para tokoh pejuang bersenjata, baik dari didikan Jepang (PETA), Belanda (KNIL), maupun mereka yang berasal dari lascar rakyat, inilah cikal bakal lahirnya TNI, yang dalam perkembangannya mengkonsolidasikan diri ke dalam Badan Keamanan Rakyat (BKR), yang kemudian berturut-turut berganti nama menjadi Tentara Keamanan Rakyat (TKR), Tentara Keselamatan Rakyat (TKR), Tentara Republik Indonesia (TRI), Tentara Nasional Indonesia (TNI), Angkatan Perang Republik Indonesia (APRI), Angkatan Perang Republik Indonesia Serikat (APRIS), yang kembali menjadi Angkatan Perang Republik Indonesia (APRI), Angkatan Bersenjata Republik Indonesia (ABRI), melalui penggabungan dengan Polri, dan berdasarkan Ketetapan MPR No. VI/MPR/2000 kembali menggunakan nama Tentara Nasional Indonesia (TNI) setelah pemisahan peran antara TNI dan Polri. Sejak kelahirannya, TNI menghadapi berbagai tugas dalam rangka menegakkan kedaulatan negara, mempertahankan keutuhan wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia yang berdasarkan Pancasila dan UUD Negara Kesatuan Republik Indonesia tahun 1945, serta melindungi segenap bangsa dan seluruh tumpah darah Indonesia dari ancaman dan gangguan terhadap keutuhan bangsa dan negara. Pengabdian TNI kepada negara dapat dilihat dalam perjalanan sejarah perjuangannya sebagai berikut 

Mempertahankan Kemerdekaan . Segera setelah Proklamasi Kemerdekaan 17 Agustus 1945 Bangsa Indonesia menghadapi Sekutu/Belanda yang berusaha menjajah kembali bangsa Indonesia . Kedatangan kembali Sekutu/Belanda mendapat perlawanan kekuatan TNI bersama rakyat, yaitu terjadi pertempuran di mana-mana, seperti di Semarang (1945), Ambarawa (1945), Surabaya (1945), Bandung Lautan Api (1946), Medan Area (1947), Palembang (1947), Margarana (1946), Menado (1946), Sanga-Sanga (1947), Agresi Militer Belanda I (1947), Agresi Militer Belanda II (1948), dan Serangan Umum 1 Maret 1949 sehingga bangsa Indonesia mampu mempertahankan pengakuan atas kemerdekaan dan kedaulatan RI pada tanggal 27 Desember 1949. Perjuangan ini berhasil berkat adanya kepercayaan diri yang kuat, semangat pantang menyerah, berjuang tanpa pamrih dengan tekad merdeka atau mati. Khusus pada saat menghadapi agresi militer Belanda Il, walaupun Pemerintah RI yang saat itu berpusat di Yogyakarta telah menyerah, Panglima Besar Jenderal Sudirman tetap melanjutkan perjuangannya, yaitu dengan cara bergerilya karena berpegang teguh pada prinsip kepentingan negara dan bangsa. 

Menjaga Keutuhan Bangsa dan Negara .
TNI bersama rakyat melaksanakan operasi dalam negeri seperti penumpasan terhadap PKI di Madiun 1948 dan G-30-S/PKI 1965, terhadap pemberontakan DI/Til di Jawa Barat, Aceh, Sulawesi Selatan, terhadap PRRI di Sumatra Barat, Permesta di Menado, Kahar Muzakar di Sulawesi Selatan, PGRS/Paraku di Kalimantan Barat, RMS di Ambon, GPLHT di Aceh, Dewan Ganda di Sumatra Selatan, dan OPM di Irian. Perjuangan ini dilaksanakan demi kepentingan menyelamatkan kehidupan berbangsa dan bernegara serta berpegang teguh pada prinsip demi kepentingan keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia .
Operasi pengamanan dilaksanakan terhadap kegiatan kenegaraan seperti Pemilu, Sidang Umum / Sidang Istimewa MPR, dan pengamanan terhadap terjadinya konflik komunal. Operasi pengamanan ini didasarkan kepada kepentingan negara dan bangsa, penyelamatan kehidupan berbangsa dan bernegara.


Selengkapnya...

Daftar Kapal Perang TNI Angkatan LAut

0 comments
Semua kapal perang TNI Angkatan Laut didahului dengan inisial KRI yang berarti Kapal Perang Republik Indonesia. TNI AL memiliki kurang lebih 148 kapal perang berbagai kelas dan jenis, belum termasuk 2 kapal layar tiang tinggi yang ada di TNI AL.jumlah kapal perang dibawah ini belum termasuk kapal patroli yang panjangnya kurang dari 36 meter yang biasa disebut KAL atau kapal angkatan laut yang berjumlah 317 unit.

Di bawah ini adalah daftar kapal perang TNI Angkatan Laut sampai dengan 13 April 2009.

Sumber wikipedia bahasa Indonesia

Kapal latih layar

# Nama kapal Lambung Status Keterangan
1 KRI Dewaruci
masih bertugas
2 KRI Arung Samudera
masih bertugas

Fregat kelas Ahmad Yani

# Nama kapal Lambung Status Keterangan
1 KRI Ahmad Yani 351 masih bertugas Bekas HNLMS Van Speijk (F802), dibeli dari Belanda tahun 1986
2 KRI Slamet Riyadi 352 masih bertugas Bekas HNLMS Tjerk Hiddes (F804), dibeli dari Belanda tahun 1986
3 KRI Yos Sudarso 353 masih bertugas Bekas HNLMS Van Galen (F803), dibeli dari Belanda tahun 1987
4 KRI Oswald Siahaan 354 masih bertugas Bekas HNLMS Van Nes (F805), dibeli dari Belanda tahun 1986
5 KRI Abdul Halim Perdanakusuma 355 masih bertugas Bekas HNLMS Evertsen (F815), dibeli dari Belanda tahun 1989
6 KRI Karel Satsuit Tubun 356 masih bertugas Bekas HNLMS Isaac Sweers (F814), dibeli dari Belanda

Fregat kelas Ki Hajar Dewantara

# Nama kapal Lambung Status Keterangan
1 KRI Ki Hajar Dewantara 364 masih bertugas Fregat latih dibangun pada tahun 1981 di Uljanic SY, Split, Yugoslavia.

Fregat kelas Fatahillah

# Nama kapal Lambung Status Keterangan
1 KRI Fatahillah 361 masih bertugas Dibangun di Belanda pada tahun 1979.
2 KRI Malahayati 362 masih bertugas Dibangun di Belanda pada tahun 1980.
3 KRI Nala 363 masih bertugas Dibangun di Belanda pada tahun 1980.

Korvet kelas Sigma

# Nama kapal Lambung Status Keterangan
1 KRI Diponegoro 365 masih bertugas Dibangun di Belanda dan bertugas sejak 2 Juli 2007.
2 KRI Hasanuddin 366 masih bertugas Dibangun di Belanda dan bertugas sejak Januari 2008.
3 KRI Sultan Iskandar Muda 367 masih bertugas Dibangun di Belanda, dan akan bertugas pada September 2008.
4 KRI Frans Kaisiepo 368 selesai dibangun Dibangun di Belanda, dan diresmikan Juni 2009.

Korvet kelas Parchim

Merupakan bagian dari pembelian 39 kapal ex-Jerman Timur oleh B.J. Habibie pada tahun 1990-an pada masa pemerintahan Presiden Suharto.
# Nama kapal Lambung Status Keterangan
1 KRI Kapitan Patimura 371 masih bertugas Bekas Prenzlau (231), dibeli dari Jerman Timur.
2 KRI Cut Nyak Dien 375 masih bertugas Bekas Lübz (221), dibeli dari Jerman Timur.
3 KRI Sultan Thaha Syaifuddin 376 masih bertugas Bekas Bad Doberan (222), dibeli dari Jerman Timur.
4 KRI Memet Sastrawiria 380 tenggelam di perairan Bengkulu Bekas Bützow (244), dibeli dari Jerman Timur.
5 KRI Imam Bonjol 383 masih bertugas Bekas Teterow (234), dibeli dari Jerman Timur.
6 KRI Pati Unus 384 masih bertugas Bekas Ludwiglust (232), dibeli dari Jerman Timur.
7 KRI Teuku Umar 385 masih bertugas Bekas Grevesmühlen (212), dibeli dari Jerman Timur.
8 KRI Silas Papare 386 masih bertugas Bekas Gadebusch (211), dibeli dari Jerman Timur.
9 KRI Hasan Basri 382 masih bertugas Bekas Güstrow (223), dibeli dari Jerman Timur.
10 KRI Untung Suropati 872 masih bertugas Bekas Ribnitz-Damgarten (233), dibeli dari Jerman Timur.
11 KRI Nuku 873 masih bertugas Bekas Waren (224), dibeli dari Jerman Timur.
12 KRI Lambung Mangkurat 874 masih bertugas Bekas Angermünde (214), dibeli dari Jerman Timur.
13 KRI Sutanto 877 masih bertugas Bekas Wismar (241), dibeli dari Jerman Timur tahun 1992.
14 KRI Sutedi Senoputra 878 masih bertugas Bekas Parchim (242), dibeli dari Jerman Timur dan aktif sejak 1994.
15 KRI Wiratno 879 masih bertugas Bekas Perleberg (243), dibeli dari Jerman Timur.
16 KRI Tjiptadi 881 masih bertugas Bekas Bergen (213), dibeli dari Jerman Timur.

Kapal selam kelas Cakra

# Nama kapal Lambung Status Keterangan
1 KRI Cakra 401 masih bertugas
2 KRI Nanggala 402 masih bertugas

Kapal cepat rudal kelas Clurit

# Nama kapal Lambung Status Keterangan
1 KRI Clurit 641 Proses Sea Trial Karya anak bangsa

Kapal cepat rudal kelas Mandau

# Nama kapal Lambung Status Keterangan
1 KRI Mandau 621 masih bertugas
2 KRI Rencong 622 masih bertugas
3 KRI Badik 623 masih bertugas
4 KRI Keris 624 masih bertugas

Kapal patroli kelas Kakap FPB-57 Nav I

# Nama kapal Lambung Status Keterangan
1 KRI Kakap 811 masih bertugas
2 KRI Kerapu 812 masih bertugas
3 KRI Tongkol 813 masih bertugas
4 KRI Barakuda 814 masih bertugas ex-KRI Bervang

Kapal patroli kelas Andau FPB-57 Nav II

# Nama kapal Lambung Status Keterangan
1 KRI Andau 650 masih bertugas
2 KRI Singa 651 masih bertugas
3 KRI Tongkak 652 masih bertugas
4 KRI Ajak 653 masih bertugas

Kapal patroli kelas Pandrong FPB-57 Nav IV

# Nama kapal Lambung Status Keterangan
1 KRI Pandrong 801 masih bertugas
2 KRI Sura 802 masih bertugas

Kapal patroli kelas Todak FPB-57 Nav V

# Nama kapal Lambung Status Keterangan
1 KRI Todak 803 masih bertugas
2 KRI Hiu 804 masih bertugas
3 KRI Layang 805 masih bertugas
4 KRI Lemadang 806 masih bertugas Diluncurkan pada 19 April 2002

Kapal cepat kelas Boa

# Nama kapal Lambung Status Keterangan
1 KRI Boa 807 masih bertugas Buatan Fasharkan TNI AL Mentigi 2003
2 KRI Welang 808 masih bertugas Buatan Fasharkan TNI AL Mentigi 2003
3 KRI Suluh Pari 809 masih bertugas Buatan Fasharkan TNI AL Mentigi 2004
4 KRI Katon 810 masih bertugas Buatan Fasharkan TNI AL Mentigi 2004
5 KRI Sanca 815 masih bertugas Buatan Fasharkan TNI AL Manokwari
6 KRI Warakas 816 masih bertugas
7 KRI Panana 817 masih bertugas
8 KRI Kalakay 818 masih bertugas Buatan Fasharkan TNI AL Manokwari Papua Barat 2004, memiliki semboyan "lincah cepat mematikan" beroperasi di perairan utara papua jenis patroli cepat Fiber 36 Meter, dengan Komandan 1,Kapten Laut (P) Tunggul, 2, Kapten Laut (P)Binsar Sitorus, 3, Kapten Laut (P)Irwan Shobirin, 4. Kapten Laut (P) Raden Moh Candra Wirabraja, 5.Kapten Laut (P) Sunarya 2010. jumlah pes 23 Orang, dilengkapi meriam 20 mm dan 12,7 mm kecepatan max 30 knot
9 KRI Tedong Naga 819 masih bertugas

Kapal patroli cepat kelas Kobra

# Nama kapal Lambung Status Keterangan
1 KRI Kobra 867 masih bertugas
2 KRI Anakonda 868 masih bertugas
3 KRI Patola 869 masih bertugas
4 KRI Taliwangsa 870 kandas di selat makassar
5 KRI Kalagian
masih bertugas

Kapal patroli kelas PC-37 Kelas Viper

# Nama kapal Lambung Status Buatan Tahun Bertugas sejak
1 KRI Viper 820 masih bertugas Fasharkan TNI AL Jakarta
19 Oktober 2006.
2 KRI Piton 821 masih bertugas Fasharkan TNI AL Mentigi 2005 19 Oktober 2006.
3 KRI Weling 822 masih bertugas Fasharkan TNI AL Mentigi 2005 19 Oktober 2006.
4 KRI Matacora 823 masih bertugas Fasharkan TNI AL Mentigi 2006 14 Maret 2008.
5 KRI Tedung Selar 824 masih bertugas Fasharkan TNI AL Jakarta
14 Maret 2008.
6 KRI Boiga 825 masih bertugas Fasharkan TNI AL Manokwari
1 Agustus 2007.

Kapal patroli kelas PC40

# Nama kapal Lambung Status Keterangan
1 KRI Krait 827 masih bertugas Buatan Fasharkan TNI AL Mentigi 2008, dalam proses sea trial.
2 KRI Tarihu 829 masih bertugas Buatan Fasharkan TNI AL Jakarta, masuk dinas sekitar tahun 2009.
3 KRI Alkura 830 masih bertugas Buatan Fasharkan TNI AL Mentigi, masuk dinas sekitar tahun 2009.
4 KRI Birang 831 masih bertugas
5 KRI Mulga 832 masih bertugas

Kapal patroli kelas Sibarau

# Nama kapal Lambung Status Dibeli dari Tanggal Nama sebelumnya
1 KRI Sibarau 847 masih bertugas Australia 16 November 1973 HMAS Bandolier (P 95)
2 KRI Siliman 848 masih bertugas Australia 21 Mei 1974 HMAS Archer (P 86)
3 KRI Sigalu 857 masih bertugas Australia 22 April 1983 HMAS Barricade (P 98)
4 KRI Silea 858 masih bertugas Australia 6 Mei 1983 HMAS Acute (P 81)
5 KRI Siribua 859 masih bertugas Australia 12 September 1983 HMAS Bombard (P 99)
6 KRI Waigeo 861 masih bertugas



7 KRI Siada 862 masih bertugas Australia 22 Februari 1985 HMAS Barbette (P 97)
8 KRI Sikuda 863 masih bertugas Australia 21 Februari 1985 HMAS Attack (P 90)
9 KRI Sigurot 864 masih bertugas Australia 18 Oktober 1985 HMAS Assail (P 89)

Kapal patroli

# Nama kapal Lambung Status Keterangan
1 KRI Cucut 866 masih bertugas ex-RSS Jupiter

Kapal penyapu ranjau

T-43 (Project 244) class (MSO)

# Nama kapal Lambung Status Keterangan
1 KRI Pulau Rani 701 masih bertugas
2 KRI Pulau Ratewo 702 tenggelam Tenggelam pada 19 Mei 2000, di perairan Gresik.

Pulau Rengat (Tripartite) class (MHSC)

# Nama kapal Lambung Status Keterangan
1 KRI Pulau Rengat 711 masih bertugas
2 KRI Pulau Rupat 712 masih bertugas

Penyapu ranjau kelas Kondor

Merupakan bagian dari pembelian 39 kapal ex-Jerman Timur oleh B.J. Habibie pada tahun 1990-an pada masa pemerintahan Presiden Suharto. Keunikan dari nama-nama kapal pada kelas ini terletak pada seluruh nama kapal yang menggunakan singkatan PR (Penyapu Ranjau), kecuali KRI Kelabang yang sebelumnya bernama KRI Pulau Rondo dan KRI Kala Hitam sebelumnya bernama KRI Pulau Raibu.
# Nama kapal Lambung Status Keterangan
1 KRI Pulau Rote 721 masih bertugas ex-Jerman Timur Wolgast (811). Juga digunakan untuk survey hidro.
2 KRI Pulau Raas 722 masih bertugas ex-Jerman Timur Hettstedt (353)
3 KRI Pulau Romang 723 masih bertugas ex-Jerman Timur Pritzwalk (325). Juga digunakan untuk Survei Hidro Oseanografi.
4 KRI Pulau Rimau 724 masih bertugas ex-Jerman Timur Bitterfeld (332)
5 KRI Kelabang 826 masih bertugas ex-Jerman Timur Zerbst (335) sebelumnya juga bernama KRI Pulau Rondo
6 KRI Pulau Rusa 726 masih bertugas ex-Jerman Timur Oranienburg (341)
7 KRI Pulau Rangsang 727 masih bertugas ex-Jerman Timur Jüterbog (342)
8 KRI Kala Hitam 828 masih bertugas ex-Jerman Timur Sömmerda (311)
9 KRI Pulau Rempang 729 masih bertugas ex-Jerman Timur Grimma (336). Juga digunakan untuk Survei Hidro Oseanografi.

Kekuatan amfibi

Kapal angkut tank kelas Teluk Langsa

# Nama kapal Lambung Status Keterangan
1 KRI Teluk Langsa 501 masih bertugas ex-USS Solano County (LST-1128)
2 KRI Teluk Bayur 502 pensiun ex-USS LST-616 (Gambar)
3 KRI Teluk Amboina 503 masih bertugas
4 KRI Teluk Kau 504 masih bertugas ex-USS LST-652
5 KRI Teluk Tomini 508 masih bertugas ex-USS Bledsoe County (LST-356)
6 KRI Teluk Ratai 509 masih bertugas ex-USS LST-678, ex-USS Presque Isle (APB-44)
7 KRI Teluk Saleh 510 masih bertugas ex-USS Clarke County (LST-601)
8 KRI Teluk Bone 511 masih bertugas ex-USS Iredell County (LST-839)

Tacoma type (LSTH)

# Nama kapal Lambung Status Keterangan
1 KRI Teluk Semangka 512 masih bertugas
2 KRI Teluk Penyu 513 masih bertugas
3 KRI Teluk Mandar 514 masih bertugas
4 KRI Teluk Sampit 515 masih bertugas
5 KRI Teluk Banten 516 masih bertugas
6 KRI Teluk Ende 517 masih bertugas

Kapal angkut tank kelas Frosch

Kelas Frosch I, Tipe 108 (LSM)

Merupakan bagian dari pembelian 39 kapal ex-Jerman Timur oleh B.J. Habibie pada tahun 1990-an pada masa pemerintahan Presiden Suharto.
# Nama kapal Lambung Status Keterangan
1 KRI Teluk Gilimanuk 531 masih bertugas Bekas kapal Jerman Timur Hoyerswerda (611)
2 KRI Teluk Celukan Bawang 532 masih bertugas Bekas kapal Jerman Timur Hagenow (632)
3 KRI Teluk Cendrawasih 533 masih bertugas Bekas kapal Jerman Timur Frankfurt/Oder (613)
4 KRI Teluk Berau 534 masih bertugas Bekas kapal Jerman Timur Eberswalde-Finow (634)
5 KRI Teluk Peleng 535 masih bertugas Bekas kapal Jerman Timur Lübben (631)
6 KRI Teluk Sibolga 536 masih bertugas Bekas kapal Jerman Timur Schwerin (612)
7 KRI Teluk Manado 537 masih bertugas Bekas kapal Jerman Timur Neubrandenburg (633)
8 KRI Teluk Hading 538 masih bertugas Bekas kapal Jerman Timur Cottbus (614)
9 KRI Teluk Parigi 539 masih bertugas Bekas kapal Jerman Timur Anklam (635)
10 KRI Teluk Lampung 540 masih bertugas Bekas kapal Jerman Timur Schwedt (636)
11 KRI Teluk Jakarta 541 masih bertugas Bekas kapal Jerman Timur Eisenhüttenstadt (615)
12 KRI Teluk Sangkulirang 542 masih bertugas Bekas kapal Jerman Timur Grimmen (616)

Kelas Frosch II, Tipe 109 (AKL-ARL)

# Nama kapal Lambung Status Keterangan
13 KRI Teluk Cirebon 543 masih bertugas Bekas kapal Jerman Timur Nordperd (E171)
14 KRI Teluk Sabang 542 masih bertugas Bekas kapal Jerman Timur Südperd (E172)

Kapal multi-tugas (LPD/APCR)

# Nama kapal Lambung Status Keterangan
1 KRI DR Soeharso 990 masih bertugas ex-KRI Tanjung Dalpele (972). Kapal bantu rumah sakit
2 KRI Makassar 590 masih bertugas
3 KRI Surabaya 591 masih bertugas

4 KRI Banjarmasin 592 masih bertugas

5 KRI Banda Aceh 593 masih bertugas

Kapal pendukung

Kapal komando (AGFH)

# Nama kapal Lambung Status Keterangan
1 KRI Multatuli 561 sudah pensiun Sebelumnya kapal survei yang kemudian menjadi kapal komando.

Kapal tanker pantai kelas Khobi (AOTL)

# Nama kapal Lambung Status Keterangan
1 KRI Balikpapan 901 masih bertugas
2 KRI Sambu 902 masih bertugas

Tanker kelas Rover (AORLH)

# Nama kapal Lambung Status Keterangan
1 KRI Arun 903 masih bertugas ex-RFA Green Rover (A268)

Tanker kecil

# Nama kapal Lambung Status Keterangan
1 KRI Sungai Gerong 906 masih bertugas

Replenishment tanker (AOTL)

# Nama kapal Lambung Status Keterangan
1 KRI Sorong 911 masih bertugas

Kapal tunda

# Nama kapal Lambung Status Keterangan
1 KRI Rakata 922 masih bertugas ex-USS Menominee (ATF-73)
2 KRI Soputan 923 masih bertugas Ocean Cruiser class

Kapal survey kelas Hecla (AGSH)

# Nama kapal Lambung Status Keterangan
1 KRI Dewa Kembar 932 masih bertugas ex-HMS Hydra (A144), sebelumnya kapal survei milik Angkatan Laut Inggris

Kapal pendukung (AKL)

# Nama kapal Lambung Status Keterangan
1 KRI Nusa Telu 952 masih bertugas
2 KRI Teluk Mentawai 959 masih bertugas ex-Telaud/Tisza class
3 KRI Karimata 960 masih bertugas ex-Telaud/Tisza class
4 KRI Wagio 961 masih bertugas ex-Telaud/Tisza class

Kapal angkut pasukan (AP) eks-kapal penumpang

# Nama kapal Lambung Status Keterangan
1 KRI Tanjung Kambani 971 masih bertugas ex-Dong Yang No. 6
2 KRI Tanjung Oisina 972 masih bertugas ex-MV Princess Irene
3 KRI Tanjung Nusanive 973 masih bertugas ex-KM Kambuna
4 KRI Tanjung Fatagar 974 masih bertugas ex-KM Rinjani

Kapal angkut pasukan (AP) eks-kapal feri cepat

# Nama kapal Lambung Status Keterangan
1 KRI Karang Pilang 981 masih bertugas ex-KFC Ambulu dari PT.ASDP Indonesia Ferri (Persero), 15 September 2005
2 KRI Karang Tekok 982 masih bertugas ex-KFC Mahakam; 7 April 2006
3 KRI Karang Banteng 983 masih bertugas ex-KFC Serayu; 7 April 2006
4 KRI Karang Galang 984 ditenggelamkan dalam latihan ex-KFC Cisadane; 7 April 2006. Sejak 27 Mei 2008 sudah berakhir masa tugasnya dan dijadikan sebagai sasaran pada latihan gabungan TNI.
5 KRI Karang Unarang 985 masih bertugas ex-KFC Barito; 7 April 2006


Selengkapnya...